"Putriku,
Aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.
Seorang pria yang
layak untukmu adalah pria yang tahu bahwa kamu adalah sosok yang
menarik.
Aku tidak peduli kalau ia meletakkan sikunya di meja makan, selama ia tidak bisa melepaskan pandangannya darimu dan terpesona saat melihat senyumanmu.
Aku tidak peduli kalau ia meletakkan sikunya di meja makan, selama ia tidak bisa melepaskan pandangannya darimu dan terpesona saat melihat senyumanmu.
Dan ia tidak bisa berhenti untuk membuatmu tersenyum setiap
saat.
Aku tak peduli kalau ia tidak bisa bermain golf bersamaku, asalkan ia bisa bermain dengan anak-anak yang kau berikan kepadanya.
Aku tak peduli kalau ia tidak bisa bermain golf bersamaku, asalkan ia bisa bermain dengan anak-anak yang kau berikan kepadanya.
Mengalami
setiap masa senang dan frustasi bersama-sama.
Aku tak peduli dia punya tubuh yang kuat,
asalkan dia punya semangat dan usaha yang kuat untuk tetap bisa ada di hatimu selamanya.
Aku tak peduli kalau dia boros dan tidak
pernah menjaga dompetnya,
Aku tak peduli dia punya tubuh yang kuat,
asalkan dia punya semangat dan usaha yang kuat untuk tetap bisa ada di hatimu selamanya.
Aku tak peduli kalau dia boros dan tidak
pernah menjaga dompetnya,
asalkan ia
selalu bisa mengikuti kata hatinya yang selalu menuntunnya untuk kembali padamu.
Aku tak akan pernah peduli siapa yang akan dipilihnya di pemerintahan, asalkan saat ia bangun pagi ia selalu memilihmu dan menempatkanmu sebagai orang nomor satu di rumah dan di hatinya.
Aku juga tak pernah peduli dengan warna
kulitnya, selama ia selalu bisa mewarnai
kanvas kehidupan kalian dengan pengorbanan, pengertian, kesabaran, dan
kelembutan.
Dan pada akhirnya sayangku, jika kau sudah menemukan pria seperti ini, aku akan menyetujuinya. Karena aku, ayahmu dan pria yang akan menjadi suamimu ini, punya satu kesamaan.
Aku tak akan pernah peduli siapa yang akan dipilihnya di pemerintahan, asalkan saat ia bangun pagi ia selalu memilihmu dan menempatkanmu sebagai orang nomor satu di rumah dan di hatinya.
Aku juga tak pernah peduli dengan warna
kulitnya, selama ia selalu bisa mewarnai
kanvas kehidupan kalian dengan pengorbanan, pengertian, kesabaran, dan
kelembutan.
Dan pada akhirnya sayangku, jika kau sudah menemukan pria seperti ini, aku akan menyetujuinya. Karena aku, ayahmu dan pria yang akan menjadi suamimu ini, punya satu kesamaan.
No comments:
Post a Comment